Minggu, 12 Juli 2009

Tolak Tambang dengan Ritual Adat

Sabtu, 11 Jul 2009, | 8


RUTENG, Timex - Sejumlah elemen masyarakat di Manggarai dan Manggarai Barat sangat serius menolak seluruh aktivitas pertambangan di wilayah itu. Baik yang sementara melakukan eksplorasi maupun eksploitasi. Beberapa waktu lalu, warga Wae Ncuring Desa Siri Mese Kecamatan Kuwus menggelar ritual adat tudak yang intinya memberikan sumpah kepada para leluhur bahwa warga setempat secara tegas menolak aktivitas tambang dalam bentuk apapun. Jadi warga yang melanggar, bersiap-siaplah menghadap para leluhur.

Demikian disampaikan anggota JPIC OFM, Pater Mateus Batubara, OFM kepada Timor Express di Ruteng, Jumat (10/7) kemarin. Dijelaskan, di kawasan Wae Ncuring akan dijadikan lokasi pertambangan. Jenis galiannya belum diketahui persis apakah emas atau mangan. Tetapi, sudah ada izin eksplorasi dari Pemkab Mabar untuk tambang mangan kepada perusahaan tambang dari Kupang.

Izin eksplorasi tersebut telah dikeluarkan Januari 2009 lalu tanpa sepengetahuan warga adat setempat. “Warga sangat serius menolak kegiatan pertambangan diwilayah itu, bahkan pemerintah pernah melakukan sosialisasi, tetapi ditolak keras warga. Terakhir, beberapa hari yang lalu warga menggelar ritual adat yang meminta para leluhur untuk ikut menolak aktivitas pertambangan,” katanya.

Dikatakan, ritual adat itu dipimpin tua adat gendang (kepala suku, red) Siri Mese, Minggu (5/6) lalu. Hadir seluruh warga adat setempat. Inti ritual adat itu, mereka menolak diadakan aktivitas pertambangan.

Barang siapa yang melanggar sumpah adat itu, maka risiko pasti akan terjadi dan ditanggung sendiri orang yang melanggar. Sebelum ritus adat digelar, umat setempat mengikuti perayaan ekaristi.

Mengenai ritus adat tolak tambang, koordinator JPIC SVD Ruteng dan Jaringan Advokasi Tambang, P Simon Suban Tukan, SVD mengatakan, yang dilakukan itu bukan hal baru di wilayah Manggarai, Manggarai Barat (Mabar) dan Manggarai Timur (Matim) dalam menolak aktivitas pertambangan.

Sebelumnya telah dibuat ritus tudak di Tumbak Kecamatan Lambaleda Manggarai Tmur (Matim) beberapa waktu lalu. Dampaknya, hingga sekarang warga tetap konsisten melarang aktivitas pertambangan di kawasan adat yang menjadi haknya. “Ini salah satu cara masyarakat untuk menolak tambang dengan menggelar ritual adat,” katanya. (kr2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar